Get me outta here!

Sabtu, 24 September 2016

Spirit Fingers : Komik Artistik tentang “Menggambar”.


Awal September lalu ada komik baru di Webtoon Indo yang berjudul Spirit Fingers, karena penasaran jadi aku membacanya. Aku lihat nama pengarangnya, ternyata nama orang Korea... yah kelihatan sih dari style gambar di cover komiknya, karakter yang digambarnya memang menunjukkan mimik wajah orang Korea banget... oh ya pengarang komik Spirit Finger bernama Gyeong-Chal HAN, dia seorang perempuan.


Spirit Finger (스피릿 핑거스) ini menarik perhatianku, karena selain gambarnya yang menarik, juga karena sinopsis yang tertera di cover komiknya. Di sinopsisnya tertulis : “dia mengira dirinya biasa saja sampai dia memasuki klub menggambar. Akankah dia menemukan warnanya sendiri?”.

Ada kata-kata “klub menggambar”... aku berharap setelah membaca komik ini, aku bisa mendapatkan ilmu tentang menggambar secara baik dan benar. Yah siapa tau kemampuan menggambarku bisa sebaik kemampuan komikusnya, kalo aku membaca komik ini nantinya hahaha... dan karena aku mahasiswa seni rupa, aku benar-benar penasaran dengan klub menggambar itu.

Selanjutnya... aku akan menceritakan jalan cerita di komik ini, tapi ini agak SPOILER... jadi mohon kebijakannya, kalau tidak ingin dapat Spoiler lebih baik gak usah di baca hahaha.

Komik atau manhwa Spirit Fingers menceritakan tentang siswi SMA bernama Wooyeon yang cupu dan biasa saja. Dia itu masih bingung tentang jati dirinya, dan apa yang ingin dilakukannya. Suatu hari Wooyeon bertemu dengan klub menggambar yang aneh, dari situ dia mulai penasaran tentang jati dirinya sendiri.


Jadi bisa dibilang bahwa cerita di  komik ini, sangat merakyat hahaha... maksudku pasti banyak kan? orang yang merasakan hal seperti itu?... merasa minder, merasa dirinya gak stylist, dan merasa gak punya bakat atau kelebihan.

Komik ini akan menceritakan perjalanan Wooyeon menemukan bakatnya, dan mengatasi rasa mindernya... pasti itu membuat orang penasaran, apa yang akan terjadi nantinya?.

Di Webtoon Indonesia komik Spirit Fingers saat ini baru sampai pada ep 07, versi sub Englishnya sudah sampai ep 21 dan versi Korea sudah sampai ep 70 (masih on going)... menurutku komik Spirit Fingers termasuk komik yang panjang per episodenya, jadi lumayan puas lah saat membacanya.

Tapi gara-gara itu ceritanya jadi berjalan lambat, karena komiknya panjang.... masalah yang dibahas di komik juga banyak hahaha... contohnya saat si Wooyeon janjian bertemu dengan klub Spirit Finger, dia selalu terkena masalah sebelum bertemu dengan mereka.... jadi setelah beberapa episode kemudian, Wooyeon baru bisa bertemu dengan klub Spirit Fingers... janjian di episode 4, baru bisa bertemu dengan semuanya di episode 9... kan gregetan hahaha.


Oh ya ada satu momen, di salah satu episode yang membuat hatiku bergejolak #eleh... saat itu Wooyeon ditawari untuk bergabung dengan klub Spirit Fingers, oleh kakak ganteng namanya Seonho... nah si Wooyeon ini ngakunya gak bisa gambar dan Seonho bilang : “tidak masalah kamu bisa gambar atau tidak, yang penting kamu suka”.

Kata-kata kak(?) Seonho itu bagaikan petir yang langsung menyambarku... sebagai mahasiswa seni rupa, aku mengalami masa dimana... aku takut untuk menggambar... ternyata setelah  masuk ke sana, aku baru tau kalo aku tidak bisa menggambar... dan teman-teman seangkatanku ini kebanyakan punya bakat menggambar sejak lahir #gambarnya dewa banget.... jadi aku minder dan trauma untuk menggambar.

Kata-kata Seonho tadi entah mengapa memberikan semangat untukku agar aku mulai menggambar lagi... dan juga kata-kata tsb membuatku semangat untuk membaca cerita selanjutnya di komik Spirit Fingers hahaha.

Awalnya aku membaca di Webtoon Indo... karena aku kepo, aku mulai baca kelanjutannya yang pakai sub English *walaupun aku tidak terlalu ngerti bhs Inggris... setelah itu aku tambah kepo lagi, jadi aku buka komik versi Korea *yang pakai tulisan Korea... karena aku tidak mengerti, jadi aku hanya melihat gambarnya saja haha.

Ada beberapa hal yang membuat komik atau manhwa Spirit Fingers menarik perhatianku, dan beberapa diantaranya adalah :

PERINGATAN!! SPOILER! SPOILER! SPOILER!.


1. Memiliki tema yang menarik.

Komik ini bercerita tentang klub menggambar, aku belum pernah baca komik Korea tentang “gambar-menggambar” sebelumnya, jadi kupikir ceritanya unik... komik ini menceritakan kegiatan seru yang bisa dilakukan oleh klub menggambar dan juga menjelaskan arti dari menggambar itu sendiri.


Mungkin setelah kamu membaca komik ini, kamu bisa paham bahwa hal utama yang penting dalam menggambar bukanlah gambar itu bagus atau tidak, yang terpenting kamu senang saat menggambar dan mau untuk terus berlatih. #dalem.

Di dalam komik ini kamu juga bisa mempelajari style dalam menggambar, karena setiap orang punya style menggambar yang berbeda-beda. Dan kita harus menghargai itu, kita tidak boleh sembarangan mengatakan bahwa gambar orang itu jelek... mungkin karena style gambarnya seperti itu dan ada alasan kenapa dia menggambar seperti itu, bukan berarti dia tidak bisa menggambar kan?... karena jelek bagusnya gambar seseorang itu, penilaiannya juga relatif.

Beberapa gambar yang dimunculkan di dalam komik ini, adalah gambar goresan tangan asli, yang di scan dan dimasukkan ke dalam komik... gambar yang kubicarakan ini adalah gambar yang ceritanya dibuat oleh para karakter di dalam komik.


Dan itu benar-benar membuatku terpana, walaupun gambarnya ada juga yang tidak terlalu bagus. Karakter gambar tsb kuat karena dibuat dengan goresan tangan. Aku jadi mikir bisa-bisanya si penulis mempunyai ide untuk menyelipkan gambar yang asli di komiknya.

Lalu apa lagi ya? pokoknya komik ini mengajarkan untuk menjalankan kegiatan di klub menggambar dengan cara seru dan menyenangkan.

Selain bercerita tentang gambar-menggambar, komik ini juga bercerita tentang drama percintaan... ya gak seru kan? kalo ceritanya tentang gambar doank, harus ada percikan-percikan asmara di dalamnya.... sebagai bumbu penyedapnya.

Drama percintaan di dalam komik Spirit Fingers lumayan memberikan rasa baru dan membuat komik ini menjadi lebih lucu.


2. Karakter tokoh utama yang familiar.

Tokoh utama di dalam komik ini bernama Wooyeon, seorang siswi SMA yang hidupnya abu-abu, cuma gitu-gitu doank dan gak ada yang spesial.

Wooyeon orangnya minderan, agak ansos, punya bentuk tubuh yang biasa saja, tampang pas-pasan, dan merasa tidak punya keahlian apa-apa... yah sebelas dua belas lah kayak kamu yang lagi baca artikel ini hahaha #bercanda.

Jadi kubilang karakter Wooyeon itu sangat familiar, karena kupikir banyak banget orang yang punya karakter seperti itu dan mereka paham dengan apa yang dirasakan oleh tokoh utama #kayak aku hiks.


Karena merasa “senasib” dengan sang tokoh utama, biasanya orang akan semakin tertarik dan penasaran dengan cerita selanjutnya di dalam komik Spirit Fingers ini.... yang paling bikin penasaran itu adalah.... bagaimana Wooyeon, dengan kepribadian seperti itu bisa melakukan hal yang disukainya, dan melewati tantangan yang ada?... hhmmm bagaimana ya? haha.

Sekarang aku ingin bercerita tentang keluarganya Wooyeon.... Wooyeon punya keluarga yang terlalu kaku, terlalu mementingkan prestasi akademik. Ibu Wooyeon menekannya untuk terus belajar agar Wooyeon sepintar kakaknya. Ayah Wooyeon terlalu kaku bahkan Wooyeon sendiri malas untuk berbicara dengannya.

Kakak dan adik Wooyeon itu adalah tipe orang yang perfect dan pintar. Ibunya terlihat pilih kasih... dia lebih sayang dengan kakak dan adik Wooyeon.

Sampai episode 70, kakak Wooyeon belum terlalu dibahas di dalam komik. Kurasa kakaknya ganteng dan mungkin akan punya karakter yang cool.

Wooyeon yang hidup di dalam keluarga yang kaku, dan dipaksa untuk terus belajar... akhirnya merasa jenuh, dia ikut klub Spirit Finger itu secara diam-diam... di sana Wooyeon baru mengerti arti dari “menikmati hidup”.


Tapi mungkin akan muncul konflik baru setelah Ibunya Wooyeon tau bahwa anaknya mengikuti klub menggambar. Yah bisa ditebak lah, paling Wooyeon akan dilarang gabung dengan klub itu lagi dan disuruh berehenti menggambar agar fokus belajar... mungkin... haha.


3. Beberapa tokoh lainnya memiliki karakter unik.


Spirit Fingers adalah klub menggambar, mereka lebih fokus menggambar sketsa orang dengan bermacam karakter.... anggota Spirit Fingers banyak yang fashionable dan mempunyai kepribadian unik... para anggota direkrut secara random dan memiliki jenjang usia yang berbeda.


Mari kita berkenalan dengan mereka! :D.


Seonho Koo / Goo Sunho (Blue Finger).


Seonho/Sunho adalah mahasiswa DKV tahun kedua, suka warna biru dan suka anjing *ini keterangan yang kudapat di komiknya haha.

Diceritakan Seonho paling berbakat dalam menggambar, gambarnya terlihat paling bagus diantara anggota klub lainnya.... kurasa aliran Blue Finger itu lebih ke arah realis.

Sejauh ini yang kutahu, dia punya kepribadian yang ramah, baik, lemah-lembut dan murah senyum.... positif lah. 


Green Nam (Mint Finger).


Kakak rambut biru ini jurusan desain panggung dan teater tahun kedua, teman SMA nya Seonho sekampus pula. Dari semua karakter yang muncul di komik Spirit Fingers, Green Nam adalah karakter yang paling kusukai... kakak rambut biru ahhh.

Aku suka banget dengan selera fashionnya dan rambutnya yang biru itu... tubuhnya juga langsing, kakinya panjang dan pipinya tirus, padahal dulunya *sensor* #disensor biar gak dianggap spoiler hahaha.

Pokoknya aku merasa kalo pakaian, sepatu dan aksesoris yang dia kenakan itu unik, tapi kawin banget dengan karakternya dia... dia benar-benar terlihat seperti model! Asli! gayanya itu lho agak-agak swag gimana gitu... bisa menjadi inspirasi fashionmu.

Green Nam punya karakter yang sangat kuat, dengan melihat gambar dan pose-posenya di dalam komik saja, aku sudah bisa menebak karakternya dia itu seperti apa... dia terlihat tomboy, cuek, pecicilan, sexy, cool dan gampang dekat dengan orang lain.


Wajah Green Nam juga cantik... dia sering pakai lipstik warna merah, pink dan pink tua, bola matanya abu-abu *mungkin pakai lens, dan pakai eyeshadow warna pink di ujung mata. Saking gemesnya dengan karakter ini, aku sampe ingin nyobain make upnya... bahkan sampai kepikiran ingin mewarnai rambutku menjadi biru hahaha.

Oh ya, ada perdebatan yang muncul menyangkut karakter Green Nam. Ada yang bilang bahwa dia itu aslinya cowok, tapi ya... sejauh yang kulihat sampai ep 70 aku belum menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Green Nam itu cowok, jadi kurasa dia itu cewek tulen.

Walaupun di salah satu episode, komikus pernah menyelipkan gambar Green Nam yang digambar dalam style cowok... rambutnya jadi pendek.... padahal cakepan panjang hahaha.

Gambar sketsa yang dibuat oleh Green Nam sangat unik dan artistik.... dia punya style yang sangat berkarakter... gambar yang dibuatnya terkesan lebih bervolume dan itu terlihat unik banget... walaupun tidak realis.


Pink Finger.


Karena aku tidak tau nama asli anggota Spirit Fingers lainnya *dan males nyari juga... nama asli mereka jarang disebut di dalam komik. Jadi dari sekarang aku akan menamai anggota yang tersisa, dengan nama panggilan di dalam klub.

Pink Finger, 41 tahun... dia punya semacam butik. Walaupun sudah ibu-ibu tapi Pink Finger terlihat unik, dia punya style fashion yang beda. Pakaiannya agak berbau retro, selalu memakai kacamata dengan model tidak biasa yang membuat wajahnya semakin terlihat unik. Pink Finger juga mempunyai bentuk tubuh yang agak berisi (baca:semok). Itu semua membuat karakternya semakin hidup.


Saat membuat sketsa, Pink Finger lebih fokus menggambar pada bagian wajah dan ekspresinya... karena menurut dia hal itu unik. Itulah alasan kenapa Pink Finger sering tidak selesai saat menggambar bagian tangan atau kaki. Karena energi dan waktunya terbuang untuk menggambar pada bagian wajah saja.

Gambar yang dibuat oleh Pink Finger ini biasanya terlihat kocak banget. Walaupun begitu teman-teman sekelompoknya gak ada yang meremehin gambarnya, karena mereka paham bahwa karakternya memang begitu. Aku suka komik ini.


Black Finger.


Black Finger adalah cewek loli yang suka dengan fashion ghotic lolita.... dia keren banget! usianya 30 tahunan, tapi wajahnya masih imut-imut. Dia juga merupakan pemilik toko yang menjual pakaian punk.

Aku suka dengan gayanya, karena penampilan Black Finger itu benar-benar CETAR, dia selalu konsisten dengan fashion gothic lolita nya.... yang paling menarik perhatianku adalah make up matanya!. Perpaduan antara bulu matanya yang dramatis dan eyelinernya yang mencolok, membuat kesan “ghotic” menjadi semakin kuat.


Black Finger ini benar-benar cantik banget, dengan make up nya dan style nya yang seperti itu... saat wajahnya di close up, aku  sampai terpana melihatnya.

Untuk urusan gambar-menggambar... Black Finger adalah tipe orang yang hanya akan menggambar hal yang disukainya atau menarik hatinya. Jadi kalo dia sedang mensketsa seseorang, dan tertarik dengan hidungnya... dia hanya akan menggambar bagian hidungnya doank hahaha.


Khaki Finger.


Khaki artinya berwarna kuning kecoklatan *kata google translate... aku juga baru tau kalo ada warna dengan nama khaki. Khaki Finger berusia 20 tahun, dia adalah teman sekamarnya Blue Finger. Alasan masuk ke Spirit Fingers karena dia tertarik dengan Black Finger.

Khaki Finger punya karakter yang misterius dan agak pendiam.... wajahnya selalu tertutup topi.

Khaki Finger bisa mensketsa orang dengan proporsi yang lumayan bagus, tapi garis yang dibuatnya kurang tegas.


Brown Finger.
 

Brown Finger, 40 tahun seorang programer... dia ditemukan Blue Finger di taman saat sedang mabuk. Menurutku dia seorang “paman” yang baik.

Brown Finger mempunyai gaya menggambar yang sangat unik. Gambarnya berukuran kecil tapi detail. Karyanya begitu “cute”.


Nam Gijung (Red Finger).


Siswa SMA yang agak urakan dengan wajah tampan dan penampilan mempesona. Dia punya kepribadian yang buruk, sombong, mudah marah tapi kadang baik juga.

Dengan modal wajah tampan, tubuh proporsional, tinggi dan kaki jenjang... dia berbakat menjadi seorang model. Red Finger pandai sekali membuat pose-pose cool bak seorang model profesional.


Cakep sih... tapi aku kurang suka tipe cowok tsundere macam dia haha. Dan aku kurang tahu bagaimana tipe sketsa yang dibuatnya.... kayaknya belum muncul di komiknya.... atau aku yang belum baca?.


4. Artnya keren.

Komik Spirit Fingers merupakan komik yang memanjakan mata pembacanya.... dari perpaduan warnanya... warna-warna pastel, penggambaran karakter, mimik wajah, setting tempat dan pakaian yang dipakai oleh para karakter... semuanya terlihat bagus, indah dan kawin... kerenlah!.

Karakter komik yang dibuatnya itu... sekilas terlihat seperti anime, tapi setelah diamati... wajahnya itu terlihat realis, seperti melihat “manusia” beneran... tapi sisi animenya juga masih ada.

Aku paling suka saat melihat gambar “wajah serius” dari Red Finger... mimik wajahnya benar-benar terlihat seperti orang Korea *bukan Jepang atau China.... alis matanya yang tebal, garis matanya yang khas dan gaya rambut poninya.... komikus bisa menggambarkan semua itu secara sempurna dan menunjukkan bahwa orang yang dia gambar itu benar-benar orang Korea *bukan Jepang atau China.



Aku sampai berpikir... kok bisa ya? menggambar dengan “cara” seperti itu? latihannya berapa lama?! Hwee.

Karakter Green Nam juga digambar dengan sangat bagus... rambut Green Nam berwarna biru muda... kuperhatikan setiap pakaian yang dipakai oleh Green Nam itu warnanya selalu matching dengan warna rambutnya dan warna kulitnya... kurasa komikus benar-benar telah memikirkan hal itu dengan serius.


Kadang-kadang aku mikir, kok warnanya bisa nyambung ya? padahal banyak warna yang ditampilkan.

Aku juga terkesan dengan gaya berpakaian yang ditampilkan di dalam komik ini... Terutama gaya pakaiannya Green Nam dan Black Finger, mereka berdua kan unik banget.

Di salah satu episode Wooyeon yang cupu, didandani dengan pakaian yang “pantas” untuknya... pakaiannya sih biasa, cuma karena komikus tau apa yang cocok untuknya... Wooyeon jadi terlihat lebih keren saat itu... bisa begitu ya? aku bisa memperoleh inspirasi fashion lewat komik.

Dan terakhir adalah setting tempat... aku pernah merasa terpesona, saat melihat sebuah ruangan yang ditampilkan di dalam komik Spirit Fingers... banyak ruangan yang ditampilkan di dalam komik ini, ruangan-ruangan itu selalu mempunyai “tema” dan konsep yang unik.


Saat melihat ruangan-ruangan unik itu, aku merasa seperti melihat desain ruangan yang dibuat oleh seorang desainer interior... keren banget! komikusnya benar-benar sangat berbakat.... bisa-bisanya terpikirkan sebuah ruangan dengan lukisan terbalik #ups spoiler.


5. Fanservice.

Apa ya?... fanservice pasti berkaitan dengan karakter yang paling disukai di dalam komik ini... dan setiap orang pasti mengidolakan karakter yang beda-beda... setiap peran yang ditampilkan di komik ini sangat berkarakter.

Aku suka dengan Green Nam, aku suka melihat versi cool Green Nam... dia cantik banget! itu fanservice bagiku... apalagi pakaian yang dikenakan Green Nam juga sangat stylist.

Blue finger juga tampan, Black Finger juga cantik banget dengan gaya gothic lolitanya... tapi dari semuanya, yang paling disorot dan dijadikan “sumber” fanservice di komik ini adalah Red Finger... karena Red Finger bisa melakukan pose seperti seorang model profesional... bahkan saat melakukan hal biasa saja dia bisa terlihat keren... dan wajahnya tampan kalo lagi serius... ditambah lagi... dia sering ditampilkan “naked” di dalam komiknya.



6. Menginspirasi.

Saat membaca komik Spirit Fingers, aku merasa mendapatkan letupan-letupan inspirasi.... aku jadi ingin mengalami hal-hal yang terjadi di dalam komik hahaha.

Kayaknya enak banget punya grup menggambar seperti itu di dunia nyata, anggotanya punya usia yang berbeda-beda, dengan karakter yang berbeda... bisa ketemuan, menggambar sketsa, bertukar tips, dan pakai pakaian yang “unik” saat ketemu... kalo bisa mendapatkan pengalaman seperti itu, pasti menyenangkan!.

Di dalam komik, para anggota klub terlihat baik semua... kalo dunia nyata mana mungkin bisa seperti itu? kalaupun terlihat baik... itu cuma di luar doank hahaha.


Komik Spirit Finggers benar-benar menginspirasiku untuk mulai  berlatih menggambar lagi... walaupun gambarku sekarang masih jelek tapi #akutidaktakut... aku benar-benar ingin menggambar dengan hati dan tanpa tekanan batin... tapi susah ya? hahaha.

Kadang-kadang kita itu tertarik dengan sesuatu, sudah semangat ingin menggambarnya... tapi setelah jadi hasilnya tidak sesuai harapan atau cuma gitu-gitu aja... ganjel banget kan? hahaha... hal-hal semacam itu dibahas lho di komik ini.

Jadi menurutku komik Spirit Fingers... isinya benar-benar curhatan mahasiswa seni banget.. dan yang menarik, karakter di dalam komik ini diceritakan tidak langsung bisa menggambar, tapi dia melewati proses dulu sebelum bisa menggambar dengan baik... orang sepertiku yang kurang jago menggambar bisa mengikuti proses tsb, untuk menghasilkan gambar yang bagus.... karena gambar yang diperlihatkan di dalam komik ini adalah gambar asli yang di scan, jadi goresanya itu benar-benar terlihat.

Inspirasi lainnya datang karena aku suka melihat gaya berpakaian para karakternya, mereka benar-benar stylist dan sangat menginspirasi... keren!.


Tapi ada beberapa hal juga yang tidak kusukai dari komik ini, yaitu :


1. Drama percintaan yang pasaran.

Aku punya firasat bahwa cerita di komik Spirit Fingers akan berkembang menjadi cerita cinta segitiga... ceritanya juga bisa berkembang ke cerita cinta yang diawali dengan kebencian (benci jadi cinta), dan cerita tentang si tampan yang mencintai si cupu *di dunia nyata itu bulshit.


Kalo dipikir-pikir itu adalah cerita pasaran yang sudah sering ada di drama Korea, dan aku kurang menyukai nya.

Nanti juga akan muncul saingan cinta, dia awalnya akan terlihat seperti malaikat tapi ternyata iblis.... aku paling benci karakter yang seperti itu, bikin baper sih hahaha.... apalagi kalo orang itu cewek... hal-hal semacam itu juga pasaran, mudah tertebak.

Tapi itu semua hanya prediksiku doank sih... komik Spirit Fingers masih on going... kita masih belum tau cerita selanjutnya... mudah-mudahan cerita selanjutnya diluar dugaan... sehingga tebakanku salah.


2. Cerita tidak langsung to the point.

Yang tidak kusukai dari komik Spirit Fingers ini adalah ceritanya yang terlalu bertele-tele.... tidak langsung to the point... jadi bikin gregetan, kadang bikin bosan juga.

Aku lebih suka kalo ceritanya fokus ke klub menggambar Spirit Fingers dan kegiatan mereka... tapi karena ini komik cewek jadi pasti adalah bumbu-bumbu percintaannya dan drama sana sini.

Kadang-kadang yang dibahas juga gak terlalu penting, jadi agak bosan haha.


3. Karakter pendukung yang terlalu bertele-tele.

Karakter pendukung yang kumaksud adalah sahabat para karakter utama.... Wooyeon punya 2 sahabat, Red Finger punya 3 sahabat.... dan para sahabat mereka ini dibuatkan cerita sendiri di dalam komik... ceritanya  di luar Spirit Finger.

Aku kurang suka dengan cerita tentang “para sahabat” itu... itu panjang dan terkesan buang-buang waktu.... aku juga kurang suka dengan karakter dari mereka semua... apalagi sama si kepala kotak *entah namanya siapa... baik yang cewek atau cowok aku tidak suka karena mereka itu sok banget hahaha.

Tapi ya... nanti lihat saja perkembangan dari ceritanya.... mudah-mudahn saja cerita akan berkembang di luar dugaanku.


Oke, aku rasa artikel ini cukup sekian... aku sudah membahas banyak tentang komik Spirit Fingers... walaupun masih ada kekurangannya, tapi menurutku komik ini adalah karya yang sangat bagus. Aku suka art nya, dan caranya mengajarkan tentang art kepada kita semua, sebagai pembacanya.

Terimakasih sudah membaca dan maaf bila ada hal-hal yang tidak pantas di artikel ini. Sampai jumpa!!.

Ditulis oleh : Ririan.

Hubungi aku di :
IG = briliank.



JANGAN COPAS TANPA CR dari Blog ini!!.



Selasa, 26 Juli 2016

#3 Pasaran.


Aku punya banyak mainan pasaran/masak-masakan… itu seperti peralatan masak yang kecil… ada yang terbuat dari plastik dan tanah liat… tapi yang paling spesial~ adalah yang terbuat dari logam dan anyaman bambu… aku benar-benar mempunyai banyak mainan semacam itu… aku suka bermain pasaran/masak-masakan dulu… berpura-pura membuat makanan dan menjualnya.

Dan kakakku selalu mengajariku~ teknik-teknik baru untuk bermain “pasaran”… semua hal yang diajarkan oleh kakakku terlihat sangat mengagumkan pada saat itu.

“Kau tau bagaimana cara membuat santan atau susu putih “tiruan”? untuk bermain pasaran? Aku bisa mengajarimu!” kata kakakku.

Dan aku selalu mengagumi saat kakakku menunjukkan caranya padaku~.

“Gelas plastik ini diisi air~ lalu ambillah sabun batang di kamar mandi” kata kakakku.

“Untuk apa?” tanyaku.

“Ambil saja!” kata kakakku.

Aku mengambil sabun di kamar mandi dan memberikannya pada kakkaku~ kakakku pun mulai mengajariku bagaimana membuat santan atau susu putih “tiruan” untuk permainan masak-masakan kami.

“Sabun ini diserut memakai pisau, hasil serutannya lalu dimasukkan ke dalam air ini… aduk airnya dan biarkan beberapa saat sampai sabunnya larut di dalam air… maka kau akan melihat warna air ini berubah menjadi putih… seperti santan atau susu putih”.

“Wah~ benar warnanya berubah!” aku mengaguminya.

Sejak saat itu… aku jadi sering mengambil sabun di kamar mandi dan menggunakan untuk bermain~ membuat santan-santanan atau susu tiruan… kadang aku dimarahi ibu karena membuang-buang sabun.

Selain itu~ kakakku juga mengajariku bagaimana membuat gula cair tiruan… dan inilah hal yang paling kusukai!.

Di belakang rumah… ada pohon yang daunnya bisa digunakan untuk membuat  gula cair tiruan~.

“Setelah kau mendapatkan daunnya, kau harus menumbuknya… campurkan daun yang sudah  ditumbuk ke dalam air dan diaduk…. setelah itu ambil daunnya~ dan kau bisa melihat air ini berubah menjadi lebih lengket… seperti gula cair”.

Kakakku menempatkan gula cair tiruan itu ke dalam teko mainan dan menuangkannya ke gelas mainan… saat dituangkan~ airnya benar2 terlihat lengket seperti gula cair sungguhan!! Itu mengagumkan!!.

Saat aku bermaian pasaran dengan teman-teman sebayaku~ aku menunjukkan teknik membuat gula cair pada mereka… mereka terlihat kagum karena baru pertamakali melihatnya.

“Apakah kau pernah menggunakan pewarna untuk membuat air berwarna-warni seperti sirup?” tanya temanku.

“Iya, aku kadang melakukannya… bungkus pewarna itu bergambar wayang kan?... aku juga membeli plastik kecil, mengisinya dengan air warna-warni itu dan berpura-pura menjadi penjual es saat bermain”.

“Aku juga sering melakukannya hahahaha” kata temanku yang lain.

“Bagaimana dengan pita kertas yang biasanya digunakan untuk menghias, di acara ulang tahun??... jika kamu mencelupkannya ke air~ warna pita itu akan larut dan airnya menjadi berubah warna…. kalian pernah mencobanya?” tanya temanku.

“Aku belum, mungkin akan kucoba” kataku.

“Kau benar! kau juga bisa mengubah warna air dengan cara itu” kata temanku yang satunya.

Selain berpura-pura menjual es sirup, aku juga suka berpura-pura menjual es dawet saat pasaran~~.

Kau bisa menggunakan air sabun untuk membuat santannya… lalu menggunakan air yang dicampur sedikit tanah untuk membuat cairan gula aren… dan menggunakan dedaunan yang dipotong kecil untuk cendolnya.

Tinggal memasukkan semua bahan ke dalam plastik kecil, dan mengikatnya… maka kau akan mendapatkan es dawet “mainan” yang bisa “dijual”.

Walaupun aku suka pura-pura menjual sesuatu saat bermain pasaran… tapi aku lebih suka bermain sendirian daripada bermain dengan teman2ku.

Kupikir… mereka bisa sangat mengganggu dan mengacaukan skenarioku dalam permainan itu…. jika sendirian~ aku bisa lebih bebas.

Aku membuat sesuatu untuk pura-pura dijual… dan aku hanya membayangkan tentang pembelinya, kadang aku berbicara sendiri~~ karena aku hanya bermain sendirian… aku memainkan 2 peran sekaligus~ sebagai penjual dan pembeli… tapi itu menyenangkan.

Dan untuk perdagangan yang tidak nyata ini… aku biasa menggunakan uang monopoli, daun atau bungkus permen sebagai uang-uangannya.

Aku sudah berbicara banyak tentang~ bagaimana membuat minuman tiruan… untuk bermain pasaran/ masak-masakan…. sekarang aku akan menceritakan bagaimana membuat makanan tiruan.

Anak perempuan biasanya menggunakan pisau, cutter atau silet saat bermain masak-masakan~ benda tajam itu digunakan untuk memotong daun-daunan… dan aku sering menggunakan daun pepaya, daun lidah buaya, daun bayam-bayaman dll… intinya daun itu harus lunak dan gampang digulung.

Biasanya daun akan digulung dan dipotong kecil-kecil… hasilnya potongannya mirip mie… jadi itu digunakan sebagai mie “tiruan”.

Dan aku paling suka, bermain dengan bayam-bayaman… itu adalah bayam liar yang tumbuh di kebun sekitar rumah.

Aku pernah membuat makanan tiruan yang seperti aslinya, menggunakan bayam-bayaman~ tapi aku membuatnya dengan bantuan temanku.

Aku punya kompor mainan yang terbuat dari besi~ entah apa yang dilakukan oleh temanku… dia memakai korek api dan benar-benar membuat kompor mainan itu bisa menyalakan api.

Lalu bayam-bayaman diiris kecil, setelah itu… wajan mainanku yang terbuat dari besi, diisi sedikit air dan dipanaskan di atas kompor mainan… terakhir tinggal masukkan irisan bawang merah dan bayam-bayaman ke wajan lalu diaduk… tunggu sampai airnya mendidih.

Dengan menggunakan api~ permainan masak-masakan ini benar-benar seperti sungguhan…. saat sudah matang~ aromanya benar-benar tercium seperti sayur bayam sungguhan!! ini mengagumkan!.

“Apa kau menciumnya? baunya seperti sungguhan!” kataku.

“Iya!! baunya enak!” kata temanku.

Tapi karena ini hanya mainan~ jadi makanan itu tetap tidak bisa dimakan… hanya bisa dinikmati aromanya saja… walaupun begitu aku cukup senang~! ibuku dan kakakku lah yang pertamakali mengajari hal itu padaku.

Selain bermain dengan daun-daun, bermain dengan tanah juga sama menyenangkannya… maksudku membuat makanan tiruan dari tanah.

Apa kau tau? cup jelly rasa buah dengan ukuran besar, yang bagian dasarnya berbentuk seperti bunga?.

Aku biasa memasukkan tanah yang lembab ke cup jelly itu~ setelah cup itu terisi penuh~ aku membaliknya dan meletakkannya di piring mainan…. Lalu mengangkatnya~ itu adalah cara untuk mencetak… kue ulang tahun yang terbuat dari tanah.

Setelah jadi~ aku menancapkan beberapa korek api di atasnya dan menyalakannya… sebagai pengganti lilin… aku selalu menyanyikan lagu ulang tahun saat korek itu menyala, dan aku juga meniup korek api itu… seperti memiliki kue ulang tahun sungguhan.

Aku juga membuat kue kering dari tanah~ caranya dengan mencampurkan air ke dalam tanah dan mengaduknya sampai lembek…. Lalu dicetak kecil-kecil menggunakan sendok, setelah itu dijemur dibawah sinar matahari.

Jika sudah kering… aku mencukil bagian bawahnya menggunakan sendok mainan yang terbuat dari lempengan logam… aku melakukannya secara hati-hati agar tidak pecah.

Dan satu lagi! makanan “tiruan” yang sering kubuat saat bermain pasaran adalah “martabak”.

Ini adalah salah satu hal paling menyenangkan saat bermain pasaran, tapi seharusnya dulu aku tidak sering melakukan itu karena permainan ini sangat boros!!.

Aku sering diam-diam mencuri tisu di rumah, tisu itu kugunakan untuk membuat kulit martabaknya haha... pertama satu lembar tisu dibagi dua, lalu “digoreng” di atas wajan besi mainanku, aku menggunakan sedikit air sebagai minyak “tiruannya”.

Benar-benar sensasi yang sangat menyenangkan! meletakkan selembar tisu di atas bidang yang basah, dan melihat air merembes membasahi tisu, sedikit demi sedikit... rasanya waktu itu, aku benar-benar ketagihan untuk melakukannya terus.

Tapi walaupun menyenangkan, tetap saja ada tantangan yang tidak bisa dianggap remeh... itu adalah~ melipat tisu yang basah di atas wajan dengan menggunakan spatula mainan... karena permainannya membuat martabak tiruan, tentu saja tisu harus dilipat!.

Aku selalu berusaha melipatnya dengan hati-hati agar tisu tidak sobek dan rusak, itu adalah tantangan terberatnya!... apalagi kadang aku juga mengisi martabak itu dengan daun atau tanah, kalo ada isinya semakin sulit untuk dilipat kan?.

Nah itu semua adalah kenangan masa kecilku saaat bermain pasaran, mengingat semua hal itu... membuatku tersadar... sekecil apapun hal yang kita punya saat masih anak-anak, jika dibumbuhi dengan sedikit imajinasi, pasti akan menjadi besar... mungkin masa anak-anak adalah satu-satunya masa di mana kita selalu bersyukur dengan apa yang kita punya.

Kuharap suatu saat nanti~ aku bisa mengajarkan teknik-teknik bermain pasaran pada anak perempuanku kelak.
 


#2 Balon Air.


“Kau tau? itu sebuah mainan yang indah dan menarik!”.

Kakakku mulai membual~ menceritakan sebuah mainan… yang katanya menarik.

“Benarkah?” tanyaku.

“Iya! tentu saja… bentuknya mirip buah, ada isinya! ada air di dalamnya… dan mainan itu terbuat dari balon yang berwarna”.

“Wah~ mainan apa itu? kelihatannya keren! aku mau!” aku mulai terpengaruh dengan cerita itu.

“Ada yang berbentuk manggis, anggur, jeruk… hhmm~ tapi yang paling menarik adalah yang berbentuk apel!”.

“Wah~ aku akan meminta ibu untuk membelikannya! di mana mainan itu dijual kak?”.

“Percuma! kau tidak akan menemukannya! Jaman sekarang mainan itu sudah jarang dijual~ itu kan bukan mainan biasa~ tapi setidaknya aku pernah memilikinya! tidak sepertimu yang belum pernah… sekalipun!”.

Setelah menceritakan tentang mainan yang mengagumkan dan membuatku penasaran, kakakku mulai mengejekku… tentu saja itu membuatku sedih.

Lalu~~ aku tidak ingat kapan tepatnya, tapi yang jelas… itu terjadi saat aku masih mengingat cerita kakakku tentang mainan itu.

Biasanya sepulang sekolah~ para penjual mainan dan jajanan SD, akan berkumpul di belakang sekolah… mereka membawa dagangannya dengan menggunakan sepeda/sepeda motor.

Aku melihat kakek-kakek yang menjual sesuatu di antara penjual mainan dan jajanan itu… kakek itu duduk di sana dan menggelar dagangannya di atas tikar yang lusuh.

“Bukankah, itu~~ mainan yang pernah diceritakan oleh kakak?!”.

Kakek itu menjual mainan yang pernah diceritakan oleh kakakku… aku senang sekali bisa menemukannya! akupun membeli beberapa dengan warna yang berbeda!.

Mainan itu benar-benar mengagumkan!! Itu adalah balon yang dibentuk menyerupai buah~ tapi di dalam balon itu terisi air… pasti rumit sekali membuat mainan semacam itu kan??... karena itulah mainan itu terlihat indah dan menarik~ seperti kata kakakku!.

Jika kakek itu menjualnya~ kemungkinan besar dia juga membuatnya… wah~ dia hebat dan sangat terampil bisa membuat mainan semacam itu!... mainan buah-buahan itu~ benar-benar mainan yang tidak biasa, seperti berasal dari dunia lain saja…. aku~ benar-benar terpesona~.

Sesampainya di rumah… aku menunjukkan mainan tsb pada kakaku~ kakakku memujiku.

“Jadi… kamu menemukannya? lumayan juga~ hebat!” kata kakakku.

“Benar katamu kak! Ini mainan yang sangat keren!” kataku.

“Apa yang kalian bicarakan” ibu datang dan ikut mengobrol.

“Lihat bu! bukankah mainan ini sangat menarik!” aku menunjukkan mainan itu pada ibu.

“Ow… mainan ini ya? kupikir sudah tidak ada yang menjualnya” kata ibu.

“Apa ibu tau, yang menjualnya adalah seorang kakek… mungkin dia juga membuatnya!” kataku.

“Benarkah? Itu mengagumkan” kata ibu.

“Iya iya… mainan ini memang sangat bagus… tapi kau tidak tau bahwa itu~ tidak akan lama” kakakku menyela pembicaraan kami.

“Kenapa begitu kak?” tanyaku.

“Soalnya semakin lama kau simpan… bentuknya akan semakin berubah, menciut, mengecil… jika balonnya bocor… airnya akan keluar… dan tentu saja buah itu akan kempes” kata kakakku.

“Itu tidak akan terjadi! aku akan menjaga mainan ini dengan baik!” kataku dengan penuh semangat.

Lalu~~ semakin hari, bentuk mainan buah-buahan itu benar-benar semakin mengecil… seperti kata kakakku, dan ada satu yang bocor… semua yang dikatakan oleh kakakku menjadi kenyataan… padahal aku sudah berusaha untuk menjaga mainan yang langka itu… tapi tetap saja, bentuk buahnya… tidak bisa bertahan permanen.

Mungkin mainan itu hanya bertahan selama seminggu… setelah itu benar-benar hancur… dan sampai sekarang~ aku tidak pernah menemukan orang yang menjualnya lagi.





#1 Pizza.


“Apa ini? kenapa kau membentuknya seperti itu?”.

“Sudahlah biarkan saja, mungkin ini akan menjadi sesuatu yang bagus”.

Aku diam saja mengamati kakakku dan keponakanku, yang sedang bermain membentuk tanah liat~~.

Saat itu, kami sedang bermain di rumah bibi ku… rumah itu juga digunakan sebagai tempat untuk membuat genteng dari tanah liat… jadi banyak tanah liat di sana.

Aku mengamati permainan mereka, melihat bagaimana tanah liat itu dibentuk.

“Aku akan membentuknya seperti ini, lalu seperti ini”.

Tangannya~ terlihat lincah sekali menekan-nekan dan membentuk gumpalan tanah liat itu.

“Lihat itu, kau membuat bentuknya semakin aneh~ hahahaha” kata kakakku.

Aku masih diam saja, dan terus mengawasi.

“Menurutku tidak buruk, terakhir~~ tinggal taburi saja bagian atasnya dengan abu ini.. nah! sudah jadi!”.

“Apa itu?” Tanya kakakku.

“Masak kau tidak tau?... sebut saja ini Pizza!”.

“Pizza? Yang benar saja? Masak Pizza seperti itu ? hahahaha?”.

“Iya kan?… hahahahaha”.

Mereka berdua pun tertawa lantas pergi meninggalkan Pizza itu.

Sementara aku diam saja… aku terus mengamati Pizza aneh itu~ bertanya-tanya dan berpikir di dalam hati~.

“Apakah Pizza bentuknya seperti ini? aku belum pernah makan Pizza… mungkin rasanya sangat enak! tapi bukankah Pizza itu mahal??”.

Menurutku Pizza tanah liat ini tidak buruk, siapa tau aku bisa merasakan Piza yang asli~ suatu saat nanti”… pikirku~.

“Hey~! Kau mau ikut kita tidak?!” kakakku memanggilku dan memecahkan lamunanku tentang Piza tanah liat itu.

“Iya! Aku ikut!” jawabku.

Dan Pizza itupun… hanya ditinggakan begitu saja di atas lantai… kami mulai melupakannya~.
 
 

#Saat aku sedang menulis artikel ini, keponakanku mengetuk pintu kamarku untuk menawarkan pizza untukku..... ini benar-benar kebetulan! mungkin ini yang namanya keajaiban! Hehe.