Get me outta here!

Selasa, 26 Juli 2016

#3 Pasaran.


Aku punya banyak mainan pasaran/masak-masakan… itu seperti peralatan masak yang kecil… ada yang terbuat dari plastik dan tanah liat… tapi yang paling spesial~ adalah yang terbuat dari logam dan anyaman bambu… aku benar-benar mempunyai banyak mainan semacam itu… aku suka bermain pasaran/masak-masakan dulu… berpura-pura membuat makanan dan menjualnya.

Dan kakakku selalu mengajariku~ teknik-teknik baru untuk bermain “pasaran”… semua hal yang diajarkan oleh kakakku terlihat sangat mengagumkan pada saat itu.

“Kau tau bagaimana cara membuat santan atau susu putih “tiruan”? untuk bermain pasaran? Aku bisa mengajarimu!” kata kakakku.

Dan aku selalu mengagumi saat kakakku menunjukkan caranya padaku~.

“Gelas plastik ini diisi air~ lalu ambillah sabun batang di kamar mandi” kata kakakku.

“Untuk apa?” tanyaku.

“Ambil saja!” kata kakakku.

Aku mengambil sabun di kamar mandi dan memberikannya pada kakkaku~ kakakku pun mulai mengajariku bagaimana membuat santan atau susu putih “tiruan” untuk permainan masak-masakan kami.

“Sabun ini diserut memakai pisau, hasil serutannya lalu dimasukkan ke dalam air ini… aduk airnya dan biarkan beberapa saat sampai sabunnya larut di dalam air… maka kau akan melihat warna air ini berubah menjadi putih… seperti santan atau susu putih”.

“Wah~ benar warnanya berubah!” aku mengaguminya.

Sejak saat itu… aku jadi sering mengambil sabun di kamar mandi dan menggunakan untuk bermain~ membuat santan-santanan atau susu tiruan… kadang aku dimarahi ibu karena membuang-buang sabun.

Selain itu~ kakakku juga mengajariku bagaimana membuat gula cair tiruan… dan inilah hal yang paling kusukai!.

Di belakang rumah… ada pohon yang daunnya bisa digunakan untuk membuat  gula cair tiruan~.

“Setelah kau mendapatkan daunnya, kau harus menumbuknya… campurkan daun yang sudah  ditumbuk ke dalam air dan diaduk…. setelah itu ambil daunnya~ dan kau bisa melihat air ini berubah menjadi lebih lengket… seperti gula cair”.

Kakakku menempatkan gula cair tiruan itu ke dalam teko mainan dan menuangkannya ke gelas mainan… saat dituangkan~ airnya benar2 terlihat lengket seperti gula cair sungguhan!! Itu mengagumkan!!.

Saat aku bermaian pasaran dengan teman-teman sebayaku~ aku menunjukkan teknik membuat gula cair pada mereka… mereka terlihat kagum karena baru pertamakali melihatnya.

“Apakah kau pernah menggunakan pewarna untuk membuat air berwarna-warni seperti sirup?” tanya temanku.

“Iya, aku kadang melakukannya… bungkus pewarna itu bergambar wayang kan?... aku juga membeli plastik kecil, mengisinya dengan air warna-warni itu dan berpura-pura menjadi penjual es saat bermain”.

“Aku juga sering melakukannya hahahaha” kata temanku yang lain.

“Bagaimana dengan pita kertas yang biasanya digunakan untuk menghias, di acara ulang tahun??... jika kamu mencelupkannya ke air~ warna pita itu akan larut dan airnya menjadi berubah warna…. kalian pernah mencobanya?” tanya temanku.

“Aku belum, mungkin akan kucoba” kataku.

“Kau benar! kau juga bisa mengubah warna air dengan cara itu” kata temanku yang satunya.

Selain berpura-pura menjual es sirup, aku juga suka berpura-pura menjual es dawet saat pasaran~~.

Kau bisa menggunakan air sabun untuk membuat santannya… lalu menggunakan air yang dicampur sedikit tanah untuk membuat cairan gula aren… dan menggunakan dedaunan yang dipotong kecil untuk cendolnya.

Tinggal memasukkan semua bahan ke dalam plastik kecil, dan mengikatnya… maka kau akan mendapatkan es dawet “mainan” yang bisa “dijual”.

Walaupun aku suka pura-pura menjual sesuatu saat bermain pasaran… tapi aku lebih suka bermain sendirian daripada bermain dengan teman2ku.

Kupikir… mereka bisa sangat mengganggu dan mengacaukan skenarioku dalam permainan itu…. jika sendirian~ aku bisa lebih bebas.

Aku membuat sesuatu untuk pura-pura dijual… dan aku hanya membayangkan tentang pembelinya, kadang aku berbicara sendiri~~ karena aku hanya bermain sendirian… aku memainkan 2 peran sekaligus~ sebagai penjual dan pembeli… tapi itu menyenangkan.

Dan untuk perdagangan yang tidak nyata ini… aku biasa menggunakan uang monopoli, daun atau bungkus permen sebagai uang-uangannya.

Aku sudah berbicara banyak tentang~ bagaimana membuat minuman tiruan… untuk bermain pasaran/ masak-masakan…. sekarang aku akan menceritakan bagaimana membuat makanan tiruan.

Anak perempuan biasanya menggunakan pisau, cutter atau silet saat bermain masak-masakan~ benda tajam itu digunakan untuk memotong daun-daunan… dan aku sering menggunakan daun pepaya, daun lidah buaya, daun bayam-bayaman dll… intinya daun itu harus lunak dan gampang digulung.

Biasanya daun akan digulung dan dipotong kecil-kecil… hasilnya potongannya mirip mie… jadi itu digunakan sebagai mie “tiruan”.

Dan aku paling suka, bermain dengan bayam-bayaman… itu adalah bayam liar yang tumbuh di kebun sekitar rumah.

Aku pernah membuat makanan tiruan yang seperti aslinya, menggunakan bayam-bayaman~ tapi aku membuatnya dengan bantuan temanku.

Aku punya kompor mainan yang terbuat dari besi~ entah apa yang dilakukan oleh temanku… dia memakai korek api dan benar-benar membuat kompor mainan itu bisa menyalakan api.

Lalu bayam-bayaman diiris kecil, setelah itu… wajan mainanku yang terbuat dari besi, diisi sedikit air dan dipanaskan di atas kompor mainan… terakhir tinggal masukkan irisan bawang merah dan bayam-bayaman ke wajan lalu diaduk… tunggu sampai airnya mendidih.

Dengan menggunakan api~ permainan masak-masakan ini benar-benar seperti sungguhan…. saat sudah matang~ aromanya benar-benar tercium seperti sayur bayam sungguhan!! ini mengagumkan!.

“Apa kau menciumnya? baunya seperti sungguhan!” kataku.

“Iya!! baunya enak!” kata temanku.

Tapi karena ini hanya mainan~ jadi makanan itu tetap tidak bisa dimakan… hanya bisa dinikmati aromanya saja… walaupun begitu aku cukup senang~! ibuku dan kakakku lah yang pertamakali mengajari hal itu padaku.

Selain bermain dengan daun-daun, bermain dengan tanah juga sama menyenangkannya… maksudku membuat makanan tiruan dari tanah.

Apa kau tau? cup jelly rasa buah dengan ukuran besar, yang bagian dasarnya berbentuk seperti bunga?.

Aku biasa memasukkan tanah yang lembab ke cup jelly itu~ setelah cup itu terisi penuh~ aku membaliknya dan meletakkannya di piring mainan…. Lalu mengangkatnya~ itu adalah cara untuk mencetak… kue ulang tahun yang terbuat dari tanah.

Setelah jadi~ aku menancapkan beberapa korek api di atasnya dan menyalakannya… sebagai pengganti lilin… aku selalu menyanyikan lagu ulang tahun saat korek itu menyala, dan aku juga meniup korek api itu… seperti memiliki kue ulang tahun sungguhan.

Aku juga membuat kue kering dari tanah~ caranya dengan mencampurkan air ke dalam tanah dan mengaduknya sampai lembek…. Lalu dicetak kecil-kecil menggunakan sendok, setelah itu dijemur dibawah sinar matahari.

Jika sudah kering… aku mencukil bagian bawahnya menggunakan sendok mainan yang terbuat dari lempengan logam… aku melakukannya secara hati-hati agar tidak pecah.

Dan satu lagi! makanan “tiruan” yang sering kubuat saat bermain pasaran adalah “martabak”.

Ini adalah salah satu hal paling menyenangkan saat bermain pasaran, tapi seharusnya dulu aku tidak sering melakukan itu karena permainan ini sangat boros!!.

Aku sering diam-diam mencuri tisu di rumah, tisu itu kugunakan untuk membuat kulit martabaknya haha... pertama satu lembar tisu dibagi dua, lalu “digoreng” di atas wajan besi mainanku, aku menggunakan sedikit air sebagai minyak “tiruannya”.

Benar-benar sensasi yang sangat menyenangkan! meletakkan selembar tisu di atas bidang yang basah, dan melihat air merembes membasahi tisu, sedikit demi sedikit... rasanya waktu itu, aku benar-benar ketagihan untuk melakukannya terus.

Tapi walaupun menyenangkan, tetap saja ada tantangan yang tidak bisa dianggap remeh... itu adalah~ melipat tisu yang basah di atas wajan dengan menggunakan spatula mainan... karena permainannya membuat martabak tiruan, tentu saja tisu harus dilipat!.

Aku selalu berusaha melipatnya dengan hati-hati agar tisu tidak sobek dan rusak, itu adalah tantangan terberatnya!... apalagi kadang aku juga mengisi martabak itu dengan daun atau tanah, kalo ada isinya semakin sulit untuk dilipat kan?.

Nah itu semua adalah kenangan masa kecilku saaat bermain pasaran, mengingat semua hal itu... membuatku tersadar... sekecil apapun hal yang kita punya saat masih anak-anak, jika dibumbuhi dengan sedikit imajinasi, pasti akan menjadi besar... mungkin masa anak-anak adalah satu-satunya masa di mana kita selalu bersyukur dengan apa yang kita punya.

Kuharap suatu saat nanti~ aku bisa mengajarkan teknik-teknik bermain pasaran pada anak perempuanku kelak.
 


2 komentar:

  1. Bahkan aku yang cowok pun pernah main pasaran dulu, pernah suatu ketika pada saat bermain (sekitr tahun 2003) masak-masakan kami menggunakan kompor mainan yang bisa dinyalakan apinya...lalu aku menemukan telur ayam di dekat semak-semak, aku menyerahkannya pada teman perempuanku yang sedang sibuk dengan kompor dan penggorengan, kemudian dia memecah telur tersebut dan duarrr...terdengar suara ledakan, ternyata itu adalah telur busuk dan kami semua lari berhamburan sambil mual-mual tak tahan dengan baunya 😂

    BalasHapus
  2. suka banget main masak masakan waktu kecil

    jual tepung kedelai

    BalasHapus